Rabu, 15 Juni 2016

kurikulum pendidikan




BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar belakang
            Kurikulum adalah seperangkat rencana dan aturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.penerapan kurikulum atau biasa disebut dengan implementasi kurikulum, berusaha mentransfer perencanaan kurikulum kedalam tindakan operasional.
            selain memperhatikan pengertian diatas, didalam mengembangkan kurikulum juga harus    menganut beberapa prinsip atau bagian-bagian yang ada pada pengembangan kurikulum, sehingga dalam penerapan atau menjelaskan tentang pengembangan kurikulum dapat mencapai sebuah tujuan yang diharapkan. dan mengenai bagian-bagian dalam pngembangan kurikulum akan di jelaskan secara lengkap dalam bab pembahasan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Definisi Perencanaan pengembangan kurikulum?
2.      Bagaimana Sistem Pengorganisasian dalam kurikulum?
3.      Bagaimana penyusunan Staf dalam pengembangan kurikulum?
4.      Apa Kontrol dalam pengembangan kurikulum?

C.    Tujuan
            Tujuan yang ingin kami capai dalam pembuatan makalah  ini adalah :
1.      Mngetahui Definisi Perencanaan pengembangan kurikulum
2.      Memahami Sistem Pengorganisasian dalam kurikulum
3.      Mempelajari Staf penyusunan dalam pengembangan kurikulum
4.      Mengetahui Kontrol dalam pengembangan kurikulum

BAB II
PEMBAHASAN


A.    Perencanaan Kurikulum
            Perencanaan adalah suatu proposisi jangka panjang dan mengandung implikasi pencapaian yang jauh dalam rangka operasi bidang pengembangan sumber daya manusia dalam cara analitik.
            Perencanaan membantu organisasi yang berfokus pada keuntungan jangka pendek untuk mempertimbangkan pentingnya program dan kegiatan-kegiatan, dan pengaruhnya untuk masa yang akan datang. Perencanaan jangka panjang akan mendapatkan premiumnya pada riset dan pengembangan, ekspansi dan diversifikasi program, pelaksanaan program pelatihan, dan berbagai program lainnya, seperti: pembinaan karier, yang menyajikan guna masa depan yang baik. [1]

1.      Unsur-unsur perencanaan yang  baik terdiri dari lima unsur khusus:[2]
a.       Tujuan dirumuskan secara jelas
b.      Komprehensif, menyeluruh, namun jelas bagi staf dan para anggota organisasi.
c.       Hirarki rencana yang terfokus pada daerah yang paling penting.
d.      Bersifat ekonomis, mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia.
e.       Layak, memungkinkan perubahan.
      Esensi perencanaan memiliki antisipasi kedepan. perencanaan berdasarkan latar belakang informasi yang intelegen, premises, dan asumsi-asumsi mengenai kondisi kedepan semuanya berada dalam organisasi.[3]
2.      Proses perencanaan terdiri dari empat bagian:[4]
a.       Tahap perencanaan
1)      Diagnosi sistem
2)      Formulasi tujuan
3)      Perkiraan sumber
4)      Perkiraan target
5)      konstraint
b.      Formulasi rencana
c.       Elaborasi rencana
d.      Evaluasi / revisi
3.      Sifat-sifat perencanaan[5]
a.       Faktual
b.      Rasional
c.       Fleksibel
d.      Berkesinambungan
e.       Dialektis

B.     Pengorganisasian Kurikulum
            Pengertian organisasi kurikulum adalah struktur program kurikulum yang berupa kerangka umum program-program pengajaran yang disampaikan kepada peserta didik guna tercapainya tujuan pendidikan atau pembelajaran.[6] 
            Prof Dr Abdul Mujib menjelaskan bahwa organisasi kurikulum adalah pola atau bentuk bahan mata pelajaran yang disusun dan disampaikan kepada peserta didik, atau struktur program kurikulum yang berupa kerangka umum program-program pendidikan atau pengajaran yang hendak di sampaikan kepada peserta didik guna tercapainya tujuan pendidikan atau pengajaran yang ditetapkan.[7]
            Organisasi adalah suatu kelompok sosial yang bersifat tertutup atau terbuka terhadap pihak luar, yang diatur berdasarkan aturan tertentu, yang dipimpin atau diperintah oleh seorang pimpinan atau seorang staf administratif, yang dapat melaksanakan bimbingan secara teratur dan bertujuan.
            Pengorganisasian dapat dilihat dari dua pendekatan, yakni secara struktural dalam konteks manajemen, dan secara fungsional dalam konteks akademik atau kurikulum.
            Suatu organisasi sangat diperlukan untuk melaksanakan proses manajemen, yakni:[8]
1.      Organisasi perencanaan kurikulum, yang dilaksanakan oleh suatu lembaga pengembang kurikulum, atau suatu tim pengembang kurikulum.
2.      Organisasi dalam rangka pelaksanaan kurikulum, baik pada tingkat daerah maupun pada tingkat sekolah atau lembaga pendidikan yang melaksanakan kurikulum.
3.      Organisasi dalam evaluasi kurikulum, yang melibatkan berbagai pihak dalam proses evaluasi kurikulum.
            Secara akademik, organisasi kurikulum dikembangkan dalam bentuk-bentuk organisasi, sebagai berikut:
1.      Kurikulum mata ajaran, yang terdiri dari sejumlah mata ajaran secara terpisah.
2.      Kurikulum bidang studi, yang memfungsikan beberapa mata ajaran sejenis.
3.      Kurikulum integrasi, yang menyatukan dan memusatkan kurikulum pada topik atau masalah tertentu.
4.      Core curriculum, yakni kurikulum yang disusun berdasarkan masalah dan kebutuhan siswa.



C.    Peyusunan Staf[9]
            Penyusunan staf adalah suatu fungsi yang menyediakan orang-orang untuk melaksanakan suatu sistem yang direncanakan dan diorganisasikan.
Staffing terdiri dari:
1.      Rekrutmen , yaitu suatu proses ketenagaan yang berkualifikasi tertentu untuk menempati posisi kerja yang dilaksanakan secara tersedia. rekrutmen ini bisa dilaksanakan secara internal atau eksternal.
2.      Seleksi, adalah proses mengidentifikasi kriteria seleksi bagi calon ketenagaan.
3.      Hiring, yaitu setelah mengidentifikasi kandidat-kandidat yang paling baik dari daftar tersebut, menentukan calon yang paling memenuhi kualifikasi yang telah ditetapkan.
4.      Penempatan, proses ini merupakan kelingkungan pekerjaan yang senyatanya. disini, tenaga kerja diberi kesempatan untuk mengembangkan bakatna secara maksimal.
5.      manajemen staf adalah kegiatan menumbuhkan dan mengembangkan unsur ketenagaan pada suatu lembaga.

D.    Kontrol Kurikulum[10]
            Pengontrolan adalah proses pengecekan performance terhadap standart untuk menentukan atau sejauh mana tujuan telah tercapai.kontrol ini sangat berhubungan dengan perencanaan sebagai bagian dari system.
            control kurikulum adalah proses pembuatan beberapa keputusan tentang kurikulum dalam sekolah, tau proses pengajaran yang dibatasi oleh minat-minat pihak luar, seperti karyawan, pihak orang tua, dan masyarakat.
             pengontrolan bertalian dengan perencanaan sebagai bagian dari sistem manajemen. ada yang menafsirkan bahwa kontrol setelah dilaksanakannya fungsi-fungsi manajemen lainnya, artinya kontrol merupakan fungsi terakhir dalam proses manajemen. penafsiran seperti itu jelas keliru. Padahal fungsi kontrol berlangsung secara simultan dengan fungsi-fungsi lainnya dalam sistem,
            keputusan kontrol mempengaruhi rencana, dan sebaliknya perencanaan mempengauhi fungsi kontrol, dengan tindakan korektif maka perencanaan dapat diperbaiki, berarti terjadi perubahan pada tujuan, yang pada gilirannya diperlukan kontrol baru pula.


























BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
            Perencanaan adalah suatu proposisi jangka panjang dan mengandung implikasi pencapaian yang jauh dalam rangka operasi bidang pengembangan sumber daya manusia dalam cara analitik.
            prof Dr Abdul Mujib menjelaskan bahwa organisasi kurikulum adalah pola atau bentuk bahan mata pelajaran yang disusun dan disampaikan kepada peserta didik, atau struktur program kurikulum yang berupa kerangka umum program-program pendidikan atau pengajaran yang hendak di sampaikan kepada peserta didik guna tercapainya tujuan pendidikan atau pengajaran yang ditetapkan.
            Penyusunan staf adalah suatu fungsi yang menyediakan orang-orang untuk melaksanakan suatu sistem yang direncanakan dan diorganisasikan.
Staffing terdiri dari:
1.      Rekrutmen
2.      Seleksi
3.      Hiring
4.      Penempatan
5.      Pelatihan
6.      Penilaian
7.      Kompensasi
            Pengontrolan adalah proses pengecekan performance terhadap standart untuk menentukan sejauh mana tujuan telah tercapai.

B.     Saran
            makalah ini walaupun sudah selesai dibuat, tentunya jauh dari kesempurnaan, dan banyak dipenuhi kesalahan, gagasan dan konsep yang masih bersifat ambigu, oleh karenanya penulis mengharapkan saran serta kritik guna kesempurnaan dalam makalah ini.































DAFTAR PUSTAKA


Dakir. Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta:PT Rineka Cipta, 2010.
Hamalik, Oemar. Manajemen Pengembangan Kurikilum. Bandung:PT Remaja Posdakarya, 2012.
Hamid, Hamdani. Pengembangan Kurikulum pendidikan. Bandung:Cv Pustaka Setia, 2012.
Muhaimin, Konsep Pendidikan Islam. Solo:CV Ramadhani,1994.
Mujib, Abdul. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2006.


[1] Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikilum (Bandung:PT Remaja Posdakarya, 2012), hlm.136
[2] Ibid.
[3] Ibid.
[4] H. Dakir, Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2010), hlm. 128.
[5] Hamdani Hamid, Pengembangan Kurikulum pendidikan (Bandung:Cv Pustaka Setia, 2012), hlm. 59-60
[6] Muhaimin,Konsep Pendidikan Islam (Solo:CV Ramadhani,1994),hlm.41
[7] Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2006), hlm.158
[8] Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum.hlm 137

[9] Ibid.
[10] Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum.hlm. 139